Kamis, 08 Maret 2018

Potongan Pizza

Sebutan makanan yang bernama Pizza ini mungkin sudah tidak asing lagi khususnya untuk "kids zaman now". Tetapi tahukah kamu asal usul pizza itu sendiri?. Mari kita liat ya..


Asal Usul Pizaa

Pizza telah dikenal oleh masyarakat kuno, memiliki sejarah yang panjang, rumit, dan tak menentu yang sering menjadi debat. Asal kata "Pizza" belum jelas, tetapi pertama kali muncul tahun 997 dalam Bahasa Latin Pertengahan dab di Napoli abad ke 16 sebuah Galettr disebut sebagai Pizza. Pizza adalah sejenis roti bundar, pipih yang dipanggang di oven dan biasanya dilumuri saos tomat serta keju dengan bahan makanan tambahan lainnya yang bisa dipilih.

Jenis bahan lainnya yang dapat ditaroh di atas pizza, biasanya daging, saos, buah seperti nanas, zaitun, sayuran seperti cabe dan paprika, juga bawang bombay, jamur dan lain lain. Rotinya bisa dibuat dari roti biasa dan bisa diberi tambahan dengan mentega, bawang putih, tanaman herbal atau wijen. Pizza biasanya dimakan selagi panas (makan siang atau makan malam) tetapi bisa disajikan dingin biasanya untuk sarapan atau piknik.

Pizza itu awalnya juga punya cerita, dibuat sebagai persembahan pernikahan pada Ratu Margherita Savoia, istri kaisar Italia yang melambangkan bendera italia.

Filosofi Potongan Pizza

Jujur... Sebenarnya saya tidak terlalu menyukai panganan ini. Bagi saya konsumsi Pizza ini hanya pelengkap setelah menu utama "Nasi". Indonesia banget yaa perut saya.. Ahhaha..

Uniknya Pizza ini bentuknya yang pipih, bundar serta dengan potongan irisan kecil kecil, itulah yang coba saya bahas pada tulisan kali ini.

Pizza ini saya analogikan sebagai "tujuan" atau Goals. Dan irisan potongan nya itu saya analogikan sebagai langkah atau cara mencapai tujuan tersebut. Setiap individu pasti punya tujuan atau sasaran akhir dalam kehidupannya. Bisa jadi tujuan yang besar tersebut terlalu besar seperti bulatan pizza dan untuk memudahkan perwujudannya yaitu dengan membuat irisan dan potongan kecil.

Irisan potongan pizza diumpamakan sepertu langkah langkah kecil cara dan tahapan yang harus dilalui. Ga bisa instant yaa.. Hihi. Semakin besar pizza nya tentu semakin banyak pula irisan potongan nya. Its logic.!. Dalam kehidupan pun seperti itu, tujuan yg hendak dicapai butuh proses dan strategi. Meski satu hal yang perlu diingat adalah Campur Tangan Koki sang pembuat Pizza juga penentu enaknya rasa PIZZA yang dihasilkan.

Tembalang, 9 Maret 2018

Auntie

Minggu, 04 Maret 2018

"Mengurai Simpul"

"Permasalahan" itu adalah ibarat tali yg tersimpul. Semakin berat permasalahan yg dirasakan otomatis simpul pun semakin rumit dan kompleks. Tetapi "MENGURAI atau TIDAK mau mengurai nya adalah PILIHAN.

Setiap makhluk yg bernyama tentu memiliki permasalahan. Tak hanya manusia, hewan, tumbuhan pun sama.. Tapi dalam tulisan ini, saya membahasnya hanya konteks manusia saja ya.. Hihi.

Pertanyaannya adalah Bagaimana cara untuk mengurai simpulan yg ada didepan mata.. Mari kita lihat langkah berikut:

1."Temukan" ujung simpulan terlebih dahulu, dengan cara: Silahkan anda diam, merenung, sambil perhatikan alur atau arah simpulan.

2. Satu persatu secara "perlahan" lepaskan simpul tersebut sesuai alurnya. Nikmati proses mengurai itu.

3. Bila ditengah perjalanan, menemui simpul yg rumit, "jangan pernah menggunting" simpul dg tujuan guna melepas. Mengapa? Dapat dipersepsikan bahwa anda kurang memiliki rasa sabar, ingin cepat tuntas pdhal bukan itu solusi yg tepat. Bila simpulan itu PUTUS sulit utk disambung kembali. So.. Hati hati akan hal itu

4. Bila perjalanan sudah terasa jauh, upayakan untuk "berhentilah sejenak", diam dan perhatikan alur simpul seperti langkah yg pertama. Mengapa? Terkadang kita butuh merenung sejenak guna menarik nafas. Artinya: analisis kembali semua hal yg sudah dilakukan. Bila jalan yg ditempuh masih salah, rubahlah strategi.

"Mengurai simpul" butuh usaha untuk menguji kesabaran, butuh ketenangan, ketelitian, kecerdasan analisa, percaya diri dan keikhlasan. 

"Selamat Mencoba"