Pesatnya
kemajuan teknologi yang merambah setiap lini dan sektor kehidupan masyarakat,
telah menjadikan semua persoalan dapat ditangani secara mudah dan cepat,
melalui sistem yang berbasiskan teknologi. Kemajuan teknologi dan informasi
merupakan sebuah kenyataan perkembangan peradaban dunia yang memberikan banyak
akses bagi terjadinya perubahan pola kehidupan masyarakat dalam berbagai
bidang. Kondisi tersebut, turut pula menjadi pemicu bagi upaya-upaya perubahan
dalam sistem pembelajaran atau pendidikan.
Manfaat teknologi informasi saat ini
sangat berbeda dengan keadaan 10 tahun yang lalu. Saat ini, teknologi informasi
sangat berkembang pesat kemajuannya dalam berbagai bidang. Begitu juga dalam
dunia pendidikan, teknologi informasi sangat berperan besar di dalamnya. Negara-negara
maju di benua Eropa, Amerika dan bahkan Asia (Jepang) sudah memanfaatkan
teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah. Berbekal
komputer dan koneksi internet, para siswa tidak hanya belajar di dalam kelas.
Mereka dapat belajar dimana saja karena sudah tak terbatas ruang dan waktu
untuk mendapatkan pendidikan dari pengajarnya.
Saat
ini, Indonesia mulai ‘belajar’ untuk menerapkannya. Terbukti banyaknya
sekolah-sekolah sudah mengenalkan perangkat komputer dan internet kepada para
siswanya. Bahkan pendidikan pra sekolah (playgroup) dan taman kanak-kanak juga
menyiapkan pembelajaran interaktif tanpa meninggalkan sifat anak-anak, yaitu
bermain.
Sederhananya, manfaat teknologi
informasi di dunia pendidikan ini dapat dirasakan oleh para mahasiswa, kampus, dosen
dan orang tua. Efisiensi kinerja menjadi lebih tepat ke sasaran, karena
semuanya menikmati dampak manfaatnya. Bagi dosen atau tenaga administrasi
teknologi informasi berguna untuk mempermudah pekerjaan.
Melihat berbagai tantangan dan
tuntutan pembelajaran pada saat sekarang, jelas bahwa teknologi kumputer dapat
dirancang dan dimanfaatkan di dalam aktifitas pembelajaran. Pendekatan
pembelajaran melalui teknologi komputer ini dapat berbentuk antara lain:(1)
bentuk belajar model, yaitu peserta didik dapat belajar melalui latihan-latihan
yang diulang-ulang sehingga peserta didik dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
tertentu, misalnya untuk pelajaran praktikum dan ketrampilan, (2) bentuk
belajar simulasi, yaitu bentuk belajar peniruan kenyataan yang diabstraksikan
dan dapat dilihat secara nyata melalui layar monitor, misalnya pada sesi
permainan olah raga dan keterampilan, (3) bentuk belajar permainan, dimana
peserta didik dilibatkan dalam operasi mental dalam bentuk permainan, misalnya
pelajaran olah raga permainan, sosio-drama, sosiologi, (4) bentuk pembelajaran
tutorial, yaitu bentuk belajar yang diberikan dengan sistem modul, dalam hal
ini komputer akan menampilkan informasi-informasi yang perlu diketahui dan
dipahami serta direspon oleh peserta didik, (5) bentuk pembelajaran jenis tes,
dalam hal ini peserta didik menyampaikan permasalahan yang sudah dikuasai dan
belum dikuasai, sehingga ada umpan balik dalam rangka memperbaiki proses
pembelajaran selanjutnya.
Berdasarkan pengalaman saya
menjadi pengajar, teknologi informasi amat sangat dibutuhkan, mulai dari
persiapan pengajaran, share informasi, akses perkembangan dunia pendidikan dan
sebagainya. Institusi terkadang sudah memfasilitasi staf dan tenaga pengajar
dalam beraktifitas hanya saja pemanfaatan tersebut belum sepenuhnya diterapkan.
SISFO (Sistem Informasi), e- learning
yang awalnya bertujuan mempermudah kegiatan, masih saja belum optimal
digunakan. Hanya sebagian kecil saja yang menjadikan ini sebagai media. Padahal
bila kita telisik lebih jauh, efektivitas penggunaan teknologi infomasi amat
sangat mengurangi biaya operasional, mulai dari pengadaan kertas yang
berlebihan yang istilah saat ini harus paperless
(meminimalkan penggunaan kertas), penghematan waktu, biaya dan fisik.
Melalui tulisan ini saya berharap
dosen harus melek teknologi, rubah mind
set anda tentang sulitnya menggunakan teknologi informasi ini, ingat bahwa
mahasiswa kita cukup cerdas dalam pemanfaatan ini lho, akses internet yang
mudah mengajarkan mahasiswa banyak hal. Mulai dari aspek positif internet seperti:(1)
internet
sebagai media komunikasi, pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna
lainnya dari seluruh dunia. (2) Media pertukaran data, dengan
menggunakan email, newsgroup,
ftp dan www (world wide web – jaringan
situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar
informasi dengan cepat dan murah.
(3) Media untuk
mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan
www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat. (4) Kemudahan memperoleh informasi yang ada
di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi. (5) Sebagai lahan informasi untuk bidang
pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain. Hingga aspek negatifnya juga ada antara lain: (1) Pornografi. Kebebasan
mengakses internet. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan
kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk
bertindak kriminal. (2) Menimbulkan rasa malas pada
anak. (3) Violence and
Gore Kekejaman dan
kesadisan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka
para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs
mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu. Meluasnya
perjudian. Dan banyak lagi aspek negatif
lainnya.
Keharusan setiap dosen melek
teknologi akan membuat dunia pendidikan kita terus berkembang. Mulai hari ini,
yuk mari kita manfaatkan teknologi informasi dalam aktifitas keseharian. Mulai
mencintai perubahan dan menerima kemajuan. Saya optimis kita mampu untuk melek
teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar