Senin, 26 Agustus 2013

~ Jenuh Kuliah...???



 Pernah mendengar kutipan seperti ini atau pernah merasakan hal ini? “waktu kemaren SMA pengen cepet kuliah, setelahnya kuliah ternyata masih enakan SMA”, yaachh.. banyak hal yang membuat sesorang jenuh atau bosan duduk dibangku perkuliahan, bisa jadi metode pembelajaran yang membosankan sehingga berlama-lama duduk menjadi hal yang tidak menyenangkan. 

Buat kamu yang akan menyandang status mahamahasiswa/wi bisa merekomendasikan atau mengusulkan metode pembelajaran berikut ini. Tidak usah sungkan memberi ide atau masukan kepada dosen-dosen kamu, karena ini era globalisasi semua orang berhak memberi opini dan saran lho.. hee.. Buat dosen pemula alangkah baiknya bila menerapkan metode pembelajaran ini, setidaknya terdapat fariasi dalam pengajaran dan berharap mahasiswa bapak/ibu betah dikelas.

Pada dasarnya dosen adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh dosen adalah dengan mengajar di kelas. Salah satu yang paling penting adalah performance dosen di kelas. Bagaimana seorang dosen dapat menguasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian dosen harus menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.
Tiap-tiap kelas bisa kemungkinan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dengan kelas lain. Untuk itu seorang dosen harus mampu menerapkan berbagai metode pembelajaran. Disini saya akan memaparkan beberapa metode pembelajaran menurut Ns. Roymond H. Simamora, M.Kep yang dapat kita digunakan.
Macam-Macam Metode pembelajaran :
1. Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, dosen dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.
Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
3. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong mahasiswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang dosen atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang mahasiswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.
Kelebihan Metode Demonstrasi : (1) Perhatian mahasiswa dapat lebih dipusatkan, (2) Proses belajar mahasiswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari dan (3) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri mahasiswa. Kelemahan metode Demonstrasi: (1) Mahasiswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan, (2) Tidak semua benda dapat didemonstrasikan dan (3) Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
macam-macam metode pembelajaran
Macam-Macam Metode pembelajaran

4. Metode Ceramah Plus
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu: (1) Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas, (2) Metode ceramah plus diskusi dan tugas dan (3) Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
5.  Metode Resitasi
Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan mahasiswa membuat resume dengan kalimat sendiri. Kelebihan Metode Resitasi adalah: (1) Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama, (2) Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.
Kelemahan Metode Resitasi adalah: (1) Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri, (2) Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan, (3) Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
6. Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana mahasiswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini mahasiswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
7. Metode Study Tour (Karya wisata)
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
8. Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.
9. Metode Pengajaran Beregu
Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap mahasiswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut
10. Peer Theaching Method
Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.
11. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanyasekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulaidengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan. Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehmahasiswa. Seorang dosen harus pandai-pandai merangsang mahasiswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.
12. Project Method
Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
13.    Metoda Kerja Lapangan (Field Work Method)
Metoda ini hampir sama dengan project methode dan eksperimental, satu metoda pembelajaran yang menarik. Para mahasiswa pergi ke "lapangan" untuk bekerja. Mereka diberi suatu proyek dimulai dengan: melakukan satu eksperimen, melakukan beberapa pekerjaan survei, ikut serta dalam kerja kelompok, mengamati kelompok orang di tempat kerja atau menulis laporan tentang perjalanan-perjalanan mereka. Tujuan utama dari metoda ini adalah untuk memberi kesempatan kepada para mahasiswa itu untuk mencapai pengetahuan melalui pengalaman-pengalaman yang mereka sendiri tidak memperolehnya di dalam kelas.

14.    Metode Penyelidikan/Inquiry (Inquiry Method)

Tujuan dari metoda inquiry adalah untuk membantu para mahasiswa percaya diri, untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang penting melalui jawaban-jawaban yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh mereka sendiri untuk menunjukkan ketertarikan mereka. Sebagai contoh, ketika metoda penyelidikan digunakan, para mahasiswa tidak hanya mengenal gejala atau pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman tetapi mereka juga mengenal bagaimana proses bekerja. Pada dasarnya, para mahasiswa sedang memperoleh pemikiran yang tidak disadari (reflek).

Metoda inquiri menanamkan kemampuan pembelajaran para mahasiswa dan pada waktu yang sama, konsep-konsep yang sudah mereka pelajari akan jauh lebih jelas, berfungsi dan abadi.
Berikut adalah sebagian dari ide yang dikemukakan oleh berbagai peneliti-peneliti tentang metoda-metoda pengajaran.

Martin (1972), berpendapat bahwa metoda inquiri di dalam ilmu pengetahuan akan membawa kepada penemuan. Para mahasiswa, ketika menggunakan metoda atas keinginan mereka sendiri menghasilkan penemuan ilmiah atau keterangan empiris untuk memperkuat penemuan mereka.
Dyer (1979), mengusulkan langkah-langkah di dalam metoda inquiri, yaitu
: (1) Identifikasi lingkup masalah, (2) Pengembangan dari hipotesis, (3) Eksperimen empiris.

Bila bapak/ibu pahami beberapa metode pembelajaran diatas, saya yakin kejenuhan dikelas perlahan-lahan akan berkurang dan anda bisa leluasa mengekspresikan pola pembelajaran yang lebih edukatif dan inovatif. Pernah dengar istilah PAKEM ? (Pembelajaran Aktif, kreatif dan Menyenangkan).. SELAMAT MENCOBA yaa..  

References
Lee Hong Eng. (1988). Matematik Moden SRP. Petaling Jaya: Penerbitan Preston Sdn, Bhd.
Mohammad Khairuddin Yahya, Ibrahim Md. Noh & K. H. Low. (1989). Matematik Tingkatan 1KBSM. Kuala Lumpur: Berita Publishing Sdn. Bhd.
Roestiyah N.K,Strategi Belajar Mangajar , Penerbit Rineka Cipta,Cetakan ke tujuh, Maret 2008
Simamora, Roymond H. (2009). Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC




1 komentar: